…ANTARA ROKOK, API DAN CINTA.


Jangan bingung dengan judul dari tulisan ini, itu bisa-bisanya saya aja. Hehehee..Disebut perokok berat, ngga juga ah. Sebungkus rokok yg berisi 16 batang, saya menghabiskannya dalam 3-4 hari.
“Kok bisa?”“Bisa donk. Saya hanya merokok di tempat kerja dan bila sedang diluar rumah. Karena di rumah, saya tidak merokok.”
“Kok bisa dirumah ngga merokok?”“Aha! Simpel! Segan (bila tidak bisa dibilang takut. hehehe..)! Ayah saya telah lama sekali berhenti merokok, sebelum saya merokok.”
“So, sebenarnya mudah kan bagi saya untuk berhenti merokok?”“Lalu, kenapa ngga berhenti?”
“Mmm..bisa, cuman klo lg bengong bawaannya pengen ngrokok. Waktu itu sempat berhenti semingguan lebih.”“Tanya kenapa?”
“Perempuan! Waktu itu ada perempuan yg berhasil membuat saya berfikir tuk berhenti merokok. Dia tidak suka perokok. Hehehe..”Udah ah ntar jadinya curhat.
Baiklah. Saya akan kembali ke hal Antara Rokok, Api dan Cinta.”Dalam hal rokok dan api pun kita bisa menemukan cinta dalam makna filosofis rendahan.”
“Kok bisa?”“Belajar cinta pun bisa dari sebatang rokok.”
“Kenapa?”“Apalah arti rokok tanpa api. Rokok itu tipe yg sangat setia. Rokok tak bisa menyala tanpa api, tak bisa hidup tanpa api, tak ada gairah tanpa api, tak mampu mengeluarkan asap tanpa api, bahkan tak bisa disebut merokok tanpa api.”
“Bagaimana dengan si Api?”“Wahhh.. Sangat, sangat berbanding terbalik dengan rokok!
Api bukan tipe yg setia. Tanpa rokok, tak bermasalah bagi api. Ia bisa membakar apa/siapa aja, ngga harus rokok.”
“Kok gitu?”“Yaa emang gitu takdirnya, mau di apain lagi.
Ga mungkin kan rokok terbakar tanpa api?
Tapi mungkin kan api membakar tanpa rokok?”
“Yaelah gitu doank gue juga tau kaleee…”“Trus, kenapa ga loe tulis sendiri makna filosofis rendahan rokok dan api dlm hubungannya dengan cinta?”
“Au ah gelap…”“Sip…”
“Garing lu..”“Ok.”

Love is Blind

Suatu hari, semua sifat sedang berkumpul. Tapi mereka bosan karena nggak punya kegiatan.
Kecerdasan mengusulkan bermain petak umpet. Semua menyukai ide itu dan Kegilaan-lah yg ingin pertama kali berhitung. Karena nggak ada yg cukup gila untuk mencari Kegilaan, maka semua sifat setuju dia yg berhitung pertama kali.

Sementara Kegilaan menutup matanya dan berhitung, semua sifat langsung bersembunyi.
Selesai berhitung, Kegilaan langsung mencari tempat persembunyian yg lain. Kemalasan yg pertama kali ditemukan karena dia bahkan nggak mau mengeluarkan energi untuk bersembunyi. Disusul Keraguan yg masih bingung mau bersembunyi dimana dan Kelembutan yg bersembunyi di balik bulan.
Kegilaan berhasil menemukan semuanya, kecuali persembunyian Cinta. Kecemburuan yg iri karena Cinta nggak juga ditemukan, memberitahu bahwa Cinta bersembunyi di balik semak mawar.
Saking putus asanya mencari, Kegilaan menusuk-nusukkan garpu taman secara sembarang ke semak demi menemukan Cinta.

Sampai akhirnya terdengar suara tangis yg membuat Kegilaan berhenti. Suara tangis itu milik Cinta yg akhirnya keluar dari persembunyian sambil menutup mukanya dengan tangan. Darah segar yg berasal dari kedua matanya mengalir di jari-jari Cinta.

Kegilaan pun menyesal, "Aku membuatmu buta, Cinta. Apa yg harus kulakukan untuk memperbaikinya?"
Masih dengan menangis, Cinta menjawab, "Kau tak bisa memperbaikinya. Tapi kalau mau, kau bisa jadi penuntunku."

Dan sejak saat itu, dimana ada Cinta, pasti ada Kegilaan di dekatnya.

Renungan Cinta

Mungkin kita pernah menemukan artikel dengan judul "Cinta tak terbalas".

Ya, jika udah bicara tentang "CINTA" , tidak akan pernah ada kata akhirnya, karena CINTA adalah anugerah yang indah sekaligus bikin gelisah. Yaa itulah cinta dengan segala kebaikan dan kesesatannya.

Cinta yang tak atau belum terbalas mungkin menyakitkan .. yang jelas bikin penasaran? sekaligus berbunga angan-angan, selalu ada pertanyaan;

"Andaikan dia mau sama aku..",

"Apa dia tahu perasaanku ya?"

Mau tidak mau, kita dipaksa untuk mengakui dengan jujur tiap hari pertanyaan serupa itu selalu muncul berganti-ganti. Bila si dia menunjukkan respon ke arah "sana", hati kita langsung "kling-kling" bersinar cemerlang, serasa hanya kita yang diperhatikan..

"ooo, ternyata benar... dia juga punya perasaan yang sama. Tuh kan, hanya aku yang dapat perhatian seperti itu? Dia merespon apa yang aku lakukan dan bla bla bla."

Tapi jika suatu hari si dia yang bikin kita kebat-kebit cuek bebek dalam satu hari, mungkin lupa kirim kabar walau hanya sekedar kirim sms, hati tanpa dikomando bilang;

" tuh kan, aku mah Ge-er aja, ah ternyata dia nggak suka ma aku, dia menganggap aku ini teman biasa."

Hehe kacian ya?

Lingkaran ini akan selalu berputar tak berkesudahan bila kita tidak bertanya langsung kepada si dia (mungkin karena takut ditolak kaleee! He2).

Setuju sekali dengan pendapat orang bijak yang mengatakan, betapa naifnya hanya karena cinta pada satu orang, kita melupakan cinta dari orang-orang yang telah memberikan cinta sejatinya, dengan segala pengorbanan dan ketulusannya; orang tua, saudara, sahabat, guru-guru, dll. (waaah sorry banget, naudzubillah jangan sampe ya) hari-hari kita hanya untuk memikirkan dia yang belum tentu mikirin kita, sedangkan Ibu, Ayah, keluarga, sahabat setiap saat memberikan doa dan siap mendengarkan keluh kesah kita, Di mata mereka kita tetap orang yang ISTIMEWA walau kadang kita terpuruk, jatuh, bahkan merasa hina ketika kegagalan menghampiri, merekalah yang memberikan kita CINTA SEJATI tanpa pamrih sedikit pun, terutama orang tua tercinta, masih segar kan di ingatan kita ketika semuanya mereka berikan secara CUMA-CUMA alias GRATIS!!! Free love & Affection ( kaya' iklan aja, freetalk mksdny..hehee )

Kasih sayang, perhatian, kekhawatiran, mainan ketika kecil, uang jajan dan masih banyak lagi yang rasanya tak cukup

untuk dituliskan tetapi sudah kita rasakan, mudah-mudahan Allah memberi mereka yang terbaik dalam segala hal….amien.

Naaah, kembali ke……????? Cinta!!, bagaimana kalau CINTA BERBALAS?

Apakah memang seperti gambaran orang-orang yang patah hati karena cinta mereka bertepuk sebelah tangan? Apakah Cinta yang berbalas itu indah dan membahagiakan?

CINTA, anugerah terindah itu pasti akan pernah mampir kepada manusia, makhluk ciptaan-Nya yang dilengkapi akal dan perasaan. Kita juga tidak pernah berencana untuk mencintai seseorang. Cinta itu datang tak terduga, mengalir begitu saja, memang sulit untuk dipahami dan paling parah.. sukar untuk menghentikannya!

Di saat, virus merah jambu itu datang pada kita, dan bluss!! Ternyata?! CINTA ITU BERBALAS!

Benar-benar indahkah?

Membahagiakankah?

Ternyata dari beberapa hasil survey, didapat kesimpulan "Cinta yang berbalas juga tidak selamanya sesuai harapan".

ILMU, yang dilengkapi oleh kejujuran hati nurani yang dititipkan oleh SANG PEMILIK CINTA membuat kita gelisah; takut zina hati sekaligus menikmati gejolak perasaan yang bervariasi.

Hari-hari dipenuhi keraguan, di saat kita gembira bertemu dengan "dia", di saat itu pula rasa "takut" hadir, di saat kita

merindukannya, di saat itu pula kita merasa malu karena kita jarang mengingat pemiliknya, Ar-Rahman.

Pergulatan batin akan jadi sangat melelahkan jika kita tidak berusaha untuk "mempertahankan" diri sekuatnya.

Okelah, bagi yang sudah punya kemampuan dan keinginan untuk menikah dalam restu orang tua, mereka punya solusi :

SEGERA MENIKAH!

Berbahagialah bagi sahabat-sahabat yang berada dalam atmosfir seperti ini.

Nah, bagi yang belum punya kemampuan? Atau yang jatuh cinta pada yang nggak seakidah, atau yang belum direstui

orang tua untuk segera menikah, atau lagi, yang jatuh cinta pada tunangan, suami atau isteri orang lain?

Na'udzubillah…

Wah.. wah.. ini nih UJIAN BERAT!

Bukan berarti Allah nggak sayang sama kita, memberi anugerah sekaligus cobaan, tapi justru kita adalah orang-orang yang terpilih untuk membuktikan kesungguhan cinta kita pada-Nya.

Lalu?!

Harus bagaimana ???

Haruskah kita hanyut dan terlena dengan cinta yang sesaat ini?

Ayo fren! Cinta sesungguhnya terbingkai dalam mahligai

pernikahan. Dalam bingkai itulah kita benar-benar berhak mengekspresikan seluruh perasaan cinta yang ada, untuk

meraih cinta-Nya yang Agung.

Lamar atau minta dilamar!!

Hanya itu pilihannya, it's hard to do but we have to, 'coz The

Life Is Choice, selama tali pernikahan belum tersambung…belum ada yang bisa di jadikan patokan untuk sesuatu yang

harus menjadi komitmen,,..karena sebenarnya..cinta yang benar-benar nyata itu adalah saat kita sudah menemukan

pasangan hidup yang benar-benar sah..di mata Allah dan semua orang..dan ketika saat itu tiba, InsyaAllah semua pasti

akan ada batasan-batasan yang memang tidak boleh di langgar, atau untuk di toleransi lagi..dan saat itu hidup kita adalah hidup orang yang kita cinta,..nafasnya juga nafas kita,. Sedih & senang nya…juga sedih & senang kita..semua harus sudah menjadi satu…

Berbeda dengan pacaran atau apalah kita menyebutnya,

Selama "Pacaran" kata Ustadz Anis Matta dalam Himpunan

ceramah pernikahannya; "Mereka berpikir sedang berusaha saling memahami, saling menerima apa adanya, tapi bukan itu yang terjadi!" tegasnya. Kenyataannya ialah mereka berusaha untuk tampil lebih baik dari sebenarnya. Sehingga setiap kali berbicara, sebenarnya mereka sedang menyembunyikan diri masing-masing. Mereka sedang membuat iklan untuk menggoda pembeli. Karena takut bila pelanggan tidak puas, akhirnya ia akan ditinggalkan. Celakanya, seorang remaja seperti kita bisa mudah terseret gaya hipokrit. Kita ingin tampil super didepan si doi. Kita ingin menjadi orang yang perfect. Sayang, yang dibangun bukan perbaikan diri tapi PENOPENGAN DIRI. Astaghfirullah…

Mari kita tambah sedikit. Ustadz Faudzil Adzim dalam bukunya Menuju Pernikahan Barakah menuliskan sebuah khutbah nikah yang singkat namun sarat makna :

"Dahulu anda adalah manusia bebas yang boleh pergi sesuka anda. Tetapi sejak pagi ini, bila anda belum pulang setelah larut malam, dirumah anda ada seorang wanita yang tak bisa tidur karena mencemaskan anda. Kini, bila berhari-hari anda tidak pulang tanpa berita, dikamar anda ada seorang perempuan lembut yang akan membasahi bantalnya dengan linangan air mata. Dahulu, bila anda mendapat musibah, anda hanya akan mendapatkan ucapan "Turut Berduka cita" dari sahabat-sahabat anda. Tetapi kini seorang istri akan bersedia mengorbankan apa saja bahkan nyawa sekalipun agar anda meraih kembali kebahagiaan anda. Anda sekarang mempunyai seorang kekasih sejati yang diciptakan Allah untuk berbagi suka dan duka dengan anda."

Ada baiknya kita melirik sejenak bait lagu Tangga dengan judul Usai Sudah berikut ini;

Bersiap untuk hadapi kenyataan

Bahwa jalan terbaik bagi sebuah hubungan tanpa ikrar

Adalah berpisah

Karena jalinan cinta tetap perlu janji

Atau lagu Peterpan "Menghapus Jejakmu";

Engkau bukanlah segalaku

Bukan tempat 'tuk hentikan langkahku

Usai sudah semua berlalu

Biar hujan menghapus jejakmu

Jangan terjebak CINTA SEMU!!

Jika nama "dia" hadir tanpa diundang, segera ganti dengan istighfar dan sibukkan diri dengan aktifitas yang membutuhkan konsentrasi. (Ushiikum wa Iyyaaya nafsii bitaqwaAllah) Berhati-hatilah dengan hati yang melambung

tinggi karena akan sangat sakit bila terhempas.

Yaaa mungkin kita harus bertemu dengan orang-orang yang salah dulu supaya kita tahu seperti apa "the right person" kelak,

Tulisan ini hanya sekedar wacana untuk sama-sama jadi renungan dan cermin untuk mentertawakan diri sendiri, mungkin Akhii / Uhktii yang membaca jauh lebih mengerti apa yang harus dikerjakan dan ditinggalkan, Mudah-mudahan kita bisa menikmati CINTA yang dianugerahkan-Nya dengan rasa syukur yang dalam, membuat kita makin mencintai-Nya dalam

setiap hembusan nafas, berusaha mempertahankan dzikrullah agar tidak berganti dengan nama si "dia".

Mari nikmati CINTA hanya untuk mengharap balasan cinta dari Sang Pemilik Cinta, karena hanya Dia yang tidak pernah

mengecewakan kita dan tak akan ingkari janji-Nya.





(unknown)